Rabu, 08 Agustus 2012

Kisah Sebuah Meja Kayu


Suatu ketika, seorang kakek yang sangat tua harus tinggal bersama di rumah anaknya. Selain itu tinggal pula menantu dan cucunya yang berusia enam tahun. Tangan orangtua ini sudah begitu rapuh  dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya pun sudah sangat buram, dan berjalannya pun sudah tertatih-tatih. Keluarga ini biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang kakek yang sudah pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si orangtua ini meraih gelas, segera saja air yang ada di dalamnya tumpah membasahi taplak meja makan.
Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang istri, “aku sudah bosan membereskan semuanya untuk orangtua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun sepakat untuk membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di Sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, anak dan menantunya juga sepakat untuk memberikan mangkuk kayu untuk si kakek tua ini. Saat keluarga itu sibuk dengan makan malam, mereka sering mendengar isak tangis sang kakek dari sudut ruangan. Terlihat juga air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput mata si kakek tua itu. Akan tetapi, hal ini sama sekali tidak menyentuh hati anak dan menantunya, malah selalu saja kata yang keluar dari anak dan menantunya ini adalah omelan agar dia tak menjaruhkan makanan lagi.
Cucu si kakek tua yang baru berusia enam tahun sering dibuat tertegun memandangi sermua perlakuan orangtuanya. Sampai pada suatu malam, ayah si anak ini tanpa sengaja melihat anaknya yang sedang bermain dengan peralatan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu.

“Sayang, kamu sedang membuat apa?”
Lalu dengan lugunya anak ini menjawab,
‘aku sedang membuat meja kayu untuk makan ayah dan ibu nanti kelak kalau aku sudah besar.
Meja itu nanti akan kuletakkan di sudut sana, dekat tempat kakek biasa makan.”

Sambil tersenyum anak itu segera melanjutkan permainannya. Sungguh jawaban anak ini telah memhuat kedua orangtuanya sangat terpukul. Suara mereka tiba-tiba berubah menjadi parau, mulut mereka terkunci rapat dan tak mampu berkata-kata lagi. Perlahan-lahan air mata pun mulai menitik membasahi kedua pipi suami-istri ini. Walau tak ada kata-kata yang terucap, tapi mereka kini benar-benar telah menyadari ada sesuatu yang Salah yang telah mereka lakukan pada orangtua mereka. Pada malam itu juga, mereka menuntun tangan orangtuanya untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Klni mereka bisa makan bersama lagi di meja utama dengan bahagia.
Para orangtua yang berbahagia di mana pun Anda berada, anak-anak kita adalah cermin dari perilaku kita sehari-hari. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah pembelajar yang luar biasa. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Begitu pula sebaliknya, jika mereka melihar kita memperlakukan orang lain dengan buruk hal itu pulalah yang akan dia lakukan kelak saat dewasa.

Dikutip dari I Love You Ayah Bunda oleh Ayah Edy

Jumat, 15 Juni 2012

Merubah Image Dokumen Menjadi Teks dengan Microsoft Office Onenote 2007

     Saya pernah baca tentang scanner di sebuah tabloid (2009-an lah) yang katanya bisa langsung merubah image dokumen menjadi teks dan format-format lainnya berkat fitur custom scan yang dimilikinya, dengan hanya berbekal info itu saya tanya-tanya dibeberapa toko komputer tentang scanner tersebut, ternyata gak ada tuh scannernya, katanya kami belum pernah jual scanner yang seperti itu..... waduh cilaka... padahal saya pikir scanner yang maksud udah buming, kenapa gitu... yaiyalah..... lah wong tabloid yang saya baca kan 2009 masa sekarang 2012 gak ada dipasaran juga...weleh..weleh.
     Masih penasaran, saya ngacir ke sederetan toko komputer di jalan Merak Jingga... hasilnya podo wae rek... gak ketemu juga..... jadi mikir-mikir sendiri apa saya yang jadul ya.... ha..ha..ha.
Walah karna udah sore dan scanner mau cepet dipake saya beli aja tuh scanner yang setiap toko selalu tawarin merk dan tipe yang sama, ini baru scanner yang buming pikir saya ha..ha..
Kepanjangan ceritanya..... ini dia Tipsnya gara-gara gak dapet scanner yang langsung bisa ngeteks...
Gambar hasil scan dokumen dapat dirubah menjadi teks yang dapat diedit dengan menggunakan microsoft office onenote 2007, caranya :
1.       Buka Microsoft OneNote 2007 melalui Start > All Programs > Microsoft Office > Microsoft OneNote 2007
 2.   Buka Microsoft OneNote 2007, setelah terbuka, klik Insert > Pictures > From Files

3.    Masukkan Gambar Dokumen. Pilih gambar scan dokumen yang anda ingin ambil teksnya dan klik Insert
4.     Pilih Dokumen dan Klik Insert
5.       Setelah gambar dokumen tersebut terbuka, silahkan klik kanan > Copy Text from Picture


6.      Buka Microsoft Word
7.     Pastekan di dokumen microsoft word 2007 anda.

8.      Dokumen Siap diedit
9.   Moga bermanfaat.